Sebuah cerita
mengisahkan tentang seorang anak kecil yang ikut terlibat bermain petak umpet
dengan teman-temannya. Karena alasan yang tidak diketahui, teman-temannya
berhenti bermain sementara dia masih bersembunyi. Dia mulai menangis.
Kakeknya yang sudah
tua keluar dari rumah untuk mencari tahu apa yang telah menyusahkan cucunya dan
untuk menghiburnya. Sesudah mengetahui apa yang terjadi, kakek itu berkata: “Jangan
menangis, cucuku, sebab teman-temanmu itu tidak datang menemukan engkau.
Barangkali engkau dapat mempelajari sesuatu dari kekecewaanmu itu. Semua bentuk
kehidupan adalah seperti satu permaianan antara Allah dan kita. Hanya Allahlah
yang menangis sebab kita tidak bermain secara jujur. Allah senantiasa menunggu
untuk ditemukan, tetapi banyak orang yang pergi mencari yang lain.“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar