Memiliki
Roh Mesianik
Yesaya
11 : 2
Bac.
Pagi : Wahyu 2 : 12 – 17 Bac. Malam : Ulangan
12 : 28 – 32
Marende BE No. 440 : 1 + 3
Ketiga bentuk karunia
Roh ini merujuk kepada karakteristik Mesianik. Ketiga bentuk roh ini ada dan
melekat pada diri Kristus. Sebagai orang Kristen, tentu kita memahami dan
mengartikan kekristenan sebagai pengikut Kristus. Dengan demikian, ketiga
karunia roh mesianik ini secara otomatis juga harus ada dan melekat pada diri
setiap pengikut Kristus.
1. Roh Hikmat dan Pengertian
Orang yang mempunyai
roh hikmat dan pengertian adalah orang yang bisa membuat pertimbangan dengan
baik, tahu diri, mampu mengendalikan diri, tahu berterima kasih dan bisa
menghargai orang lain.
Jadi jelas, bahwa
pribadi orang Kristen adalah pribadi yang tidak terburu-buru dalam mengambil
suatu keputusan, yang tidak hanya menekankan pandangan pribadi. Dengan pengertian
ini, orang Kristen juga harus mengenal diri, mengenal kemampuan sendiri; melakukan
apa yang bisa dilakukan, dan berhenti pada apa yang memang tidak bisa
dilakukan. Tidak memaksakan sesuatu yang tidak sanggup. Orang Kristen juga tahu
berterimakasi. Segala perbuatan yang baik yang kita terima, kita menyempaikan
rasa terimakasih. Kepada isteri, suami,
anak, orangtua, sanak-saudara, tetangga, pimpinan, bawahan, pembeli, penjual,
dll. Memang ungkapan “terimakasih” begitu mudah, tetapi sulit di ucapkan. Mengapa?
Karena nyatanya, banyak hal yang baik kita terima dari yang disebutkan diatas,
tetapi kita jarang mengucap terimakasih. Bukankah demikian hubungan kita dengan
Tuhan? Betapa banyak berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan, tetapi kita
sering lupa menyampaikan terimakasih kepada Tuhan buat berkat-berkatNya
tersebut. Orang yang mempunyai roh hikmat dan pengertian adalah juga orang yang
bisa menghargai orang lain, menghargai perasaan, keadaan, dan posisi dari orang
lain. Dia akan senantiasa memahami segala kelemahan dan kelebihan dari orang
lain.
2. Roh Nasihat dan Keperkasaan
Bukan hanya
menasihati tetapi juga mampu menimbang dampak dari setiap kata atau nasihat
yang berlaku. Tidak asal menasihati (omdo),
tetapi selalu memikirkan bagaimana supaya nasihat itu tepat dan mempunyai daya
guna. Bukan hanya dalam nasihat (kekuatan pikiran), tetapi juga kekuatan fisik,
kemampuan untuk memindahkan sesuatu benda dari tempat yang satu ke tempat yang
lain. Kekuatan untuk melindungi orang-orang yang lemah, yang membutuhkan
perlindungan.
3. Roh pengenalan dan Takut Akan Tuhan
Roh pengenalan, tidak
hanya sekedar mengenal tetapi mengetahui secara mendalam. Bukan hanya mengenal
nama tetapi juga mengenal karakter dari yang dikenal. Itulah roh yang Tuhan
berikan kepada kita. Kita mengenal Nama Tuhan, sekaligus kita juga di mampukan
mengenal karakter Tuhan itu sendiri. Karena pengenalan yang demikian, dan oleh
bimbingan Roh Kudus, kita mengikut Tuhan dan mengaku percaya kepadaNya.
Kata “takut” itu
berarti hormat yang mendalam. Oleh karena itu roh takut akan Tuhan berarti
memiliki sikap hormat yang mendalam kepada Tuhan. Bagaimana caranya kita
menghormati Tuhan? Caranya adalah dengan cara berdiam diri, mendengarkan dan
tunduk di hadapanNya. Dengan pemahaman yang demikian, muncul pertanyaan, apakah
kita telah menunjukkan sikap takut akan Tuhan? Atau secara spesifik, Apakah
kita suka berdiam diri dan menundukkan diri di hadapan Allah? Dalam perjalanan
hidup, kita sering terlena dengan berbagai hal kesibukan kita. Mulai dari pagi
sampai malam, demikian sebaliknya dari malam sampai pagi, kita hanya hanyut
dalam akitivitas dan pekerjaan kita. Kita lupa berdiam diri, kita lupa
mengheningkan diri sejenak. Kita lupa merenung dari mana dan mau kemana
perjalanan hidup kita, dari mana dan untuk apa hidup kita? Kita lupa!
Sementara, Tuhan senantiasa menanti kita. Dia senantiasa sabar menunggu
saat-saat di mana kita datang padaNya dengan menundukkan diri, berdiam diri,
bercakap-cakap denganNya, dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepadaNya. - Amin -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar