Laman

Senin, 02 Februari 2015

Renungan Harian: Tertuju Kepada Yesus



Tertuju Kepada Yesus
Ibrani 12 : 1 – 2

Bacaan Pagi : Ulangan 3 : 23 – 29                Bacaan Malam : Roma 9 : 6 – 18

Marende BE. No. 248 : 1 + 5

Untuk dapat memenangkan suatu perlombaan, seorang atlit tentunya harus berlatih dengan keras, tetapi terlebih fokus kepada perlombaan dan hal-hal yang berkaitan dengan perlombaan tersebut. Fokus itu sangat di butuhkan untuk membuahkan kemenangan. Adalah tidak baik bagi seorang atlit apabila ia tidak fokus kepada apa yang ia hadapi. Kepada apa yang ia hadapi artinya, fokus itu hanya kepada apa yang mau ia capai dalam perlombaan, bukan kepada hal-hal di luar perlombaan. ketika fokus itu terganggu dengan berbagai hal yang dia alami diluar perlombaan, maka akan sangat sulit untuk dia menang. Semisal bahwa segala usaha dan latihan keras itu adalah beban, biarlah itu menjadi beban yang diperlukan demi sebuah kemenangan, tetapi jangan ditambahi dengan beban-beban yang tidak perlu yang tidak tepat dengan waktu dan kondisinya, misalnya masalah-masalah kehidupan yang ia hadapi. Karena kalau tidak, kemenangan dalam perlombaan tidak akan berpihak kepadanya. 

Hidup adalah ibarat perlombaan, dan kita diajak untuk memenangkan setiap perlombaan tersebut. Dalam perjalanan Hidup, tentu banyak tantangan yang akan kita hadapi. Untuk dapat memenangkan tangtangan itu, maka kita juga memerlukan fokus. Fokus terhadap apa yang kita hadapi, bukan kepada apa yang belum atau tidak kita dihadapi. Karena seringkali, hal-hal yang belum terjadi atau hal-hal yang belum kita hadapi itu menjadi penghalang bagi kita melanjutkan langkah. Hal-hal tersebut yang merintangi perjalanan kita. Untuk itu, nats ini memberi solusi untuk kita dapat memenangkan perlombaan kehidupan kita yaitu:

Pertama, menanggalkan semua beban dan dosa. Beban dan dosa menurut si penulis adalah, hal-hal yang oleh karenanya kita mengurungkan niat kita untuk maju berjuang dalam hidup. Itu harus kita tanggalkan. Sekali melangkah, tetap melangkah. Dan jangan setengah-setengah hati dalam mengarungi hidup. Jangan ragu-ragu dalam mengambil sikap bila itu memang sudah sepatutnya kita lakukan. 

Kedua, berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Yang diwajibkan bagi kita! Artinya, marilah kita fokus untuk memenangkan segala pergumulan-pergumulan kita. Jangan waktu kita lebih banyak fokus kepada orang lain. Bukankah seringkali kita lebih banyak menghabiskan waktu kita dengan menilai orang lain daripada menilai diri sendiri? Bukankah kita lebih sering mengingat-ingat kesalahan dan kekurangan orang lain daripada mengingat-ingat kekurangan dan kesalahan kita? Bukankah kita juga sering membanding-bandingkan keberhasilan orang lain dengan kegagalan kita? Kita terlena dengan keberhasilan orang lain, namun kita tidak mau belajar dari hal-hal yang orang lain lakukan sehingga ia dapat menang. Jika itu adalah gambaran kita, dan kita tidak maun merubah gambaran itu, maka kita adalah orang yang paling terkasihani di dunia.  Oleh karena itu, fokus dan tekunlah kepada perlombaan yang di wajibkan bagi kita, sampai kita dapat memenangkan perlombaan kehidupan kita. 

Ketiga, melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Perlu dalam perjalanan dan perjuangan hidup, kita tidak hanya mengandalkan kekuatan, pikiran, dan materi. Memang itu kita butuhkan. Tetapi yang utama yang kita butuhkan adalah hidup kita tertuju kepada Yesus, yang adalah sumber dari segala sesuatu yang kita butuhkan dalam melanjutkan perjalanan dan perjuangan hidup. Dialah yang menyempurnakan kita bahkan yang menyempurnakan perjalanan kita. Dengan iman yang tertuju kepada Yesus, sebagaimana Dia telah memenangkan dunia ini, memenangkan kematian, maka dengan yakin kita berkata bahwa Dia yang menolong kita memulai perjalanan, dan Dia juga yang akan menolong kita menyelesaikan serta menyempurnakan perjalanan hidup kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar