Tertuju
Kepada Yesus
Ibrani 12 : 1 – 2
Bacaan Pagi : Ulangan 3 : 23 – 29 Bacaan Malam : Roma 9 : 6 – 18
Marende BE. No. 248 : 1 + 5
Untuk dapat
memenangkan suatu perlombaan, seorang atlit tentunya harus berlatih dengan
keras, tetapi terlebih fokus kepada perlombaan dan hal-hal yang berkaitan
dengan perlombaan tersebut. Fokus itu sangat di butuhkan untuk membuahkan
kemenangan. Adalah tidak baik bagi seorang atlit apabila ia tidak fokus kepada
apa yang ia hadapi. Kepada apa yang ia hadapi artinya, fokus itu hanya kepada
apa yang mau ia capai dalam perlombaan, bukan kepada hal-hal di luar
perlombaan. ketika fokus itu terganggu dengan berbagai hal yang dia alami
diluar perlombaan, maka akan sangat sulit untuk dia menang. Semisal bahwa
segala usaha dan latihan keras itu adalah beban, biarlah itu menjadi beban yang
diperlukan demi sebuah kemenangan, tetapi jangan ditambahi dengan beban-beban
yang tidak perlu yang tidak tepat dengan waktu dan kondisinya, misalnya
masalah-masalah kehidupan yang ia hadapi. Karena kalau tidak, kemenangan dalam
perlombaan tidak akan berpihak kepadanya.
Hidup adalah ibarat
perlombaan, dan kita diajak untuk memenangkan setiap perlombaan tersebut. Dalam
perjalanan Hidup, tentu banyak tantangan yang akan kita hadapi. Untuk dapat
memenangkan tangtangan itu, maka kita juga memerlukan fokus. Fokus terhadap apa
yang kita hadapi, bukan kepada apa yang belum atau tidak kita dihadapi. Karena
seringkali, hal-hal yang belum terjadi atau hal-hal yang belum kita hadapi itu
menjadi penghalang bagi kita melanjutkan langkah. Hal-hal tersebut yang
merintangi perjalanan kita. Untuk itu, nats ini memberi solusi untuk kita dapat
memenangkan perlombaan kehidupan kita yaitu:
Pertama, menanggalkan
semua beban dan dosa. Beban dan dosa menurut si penulis adalah, hal-hal
yang oleh karenanya kita mengurungkan niat kita untuk maju berjuang dalam
hidup. Itu harus kita tanggalkan. Sekali melangkah, tetap melangkah. Dan jangan
setengah-setengah hati dalam mengarungi hidup. Jangan ragu-ragu dalam mengambil
sikap bila itu memang sudah sepatutnya kita lakukan.
Kedua, berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang
diwajibkan bagi kita. Yang diwajibkan bagi kita! Artinya, marilah kita
fokus untuk memenangkan segala pergumulan-pergumulan kita. Jangan waktu kita
lebih banyak fokus kepada orang lain. Bukankah seringkali kita lebih banyak
menghabiskan waktu kita dengan menilai orang lain daripada menilai diri sendiri?
Bukankah kita lebih sering mengingat-ingat kesalahan dan kekurangan orang lain
daripada mengingat-ingat kekurangan dan kesalahan kita? Bukankah kita juga
sering membanding-bandingkan keberhasilan orang lain dengan kegagalan kita? Kita
terlena dengan keberhasilan orang lain, namun kita tidak mau belajar dari
hal-hal yang orang lain lakukan sehingga ia dapat menang. Jika itu adalah
gambaran kita, dan kita tidak maun merubah gambaran itu, maka kita adalah orang
yang paling terkasihani di dunia. Oleh karena
itu, fokus dan tekunlah kepada perlombaan yang di wajibkan bagi kita, sampai
kita dapat memenangkan perlombaan kehidupan kita.
Ketiga, melakukannya dengan mata yang tertuju kepada
Yesus. Perlu dalam perjalanan dan perjuangan hidup, kita tidak hanya mengandalkan
kekuatan, pikiran, dan materi. Memang itu kita butuhkan. Tetapi yang utama yang
kita butuhkan adalah hidup kita tertuju kepada Yesus, yang adalah sumber dari
segala sesuatu yang kita butuhkan dalam melanjutkan perjalanan dan perjuangan
hidup. Dialah yang menyempurnakan kita bahkan yang menyempurnakan perjalanan
kita. Dengan iman yang tertuju kepada Yesus, sebagaimana Dia telah memenangkan
dunia ini, memenangkan kematian, maka dengan yakin kita berkata bahwa Dia yang menolong kita memulai perjalanan,
dan Dia juga yang akan menolong kita menyelesaikan serta menyempurnakan
perjalanan hidup kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar